WARGALAMPUNG.COM | PAHOMAN — "NKRI Harga Mati". Tagline belapati itu biasanya menjadi semboyan semangat nasionalisme demi terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semangat membara belapati seperti itulah yang kini meletup disetiap dada segenap anggota dan Badan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Advocaten Indonesia (BPW PAI) Lampung dibawah kepemimpinan satu komando H. Nuryadin SH.
Dinamika organisasi munculnya SK dari Ketum BPP PAI, Sultan Junaidi No: 0011-14/SKEP/VIII/BPP.PAI/2023 tentang Penonaktifan Sementara Nuryadin dari jabatan Ketua BPW PAI Lampung justru berbalas penolakan keras dari segenap anggota PAI Lampung dengan keluarnya SK No: 013/B/BPWPAILPG/VIII/2023.
Secara tegas, mereka menolak produk SK No: 0011 tersebut Batal Demi Hukum. Sebaliknya, mereka makin kukuh dan solid dengan Kepemimpinan Pemilik Julukan "Si Raja Besi Tua" untuk melanjutkan eksistensinya sebagai Ketua BPW PAI Lampung hingga periode 2027 berdasar SK No: 0009-14/SKEP/V/BPP.PAI/2023.
Lebih dari sepekan terakhir, WargaLampung.com secara maraton menanyai satu per satu anggota ataupun pengurus BPW PAI Lampung tentang dinamika organisasi di tubuh PAI, intinya mereka satu suara tetap solid mendukung Ketua Nuryadin. Soliditas mereka tak tegoyahkan sama sekali.
Bahkan hingga kini, mereka tetap berkantor bersama Ketua Nuryadin di Kantor BPW PAI Lampung, tepatnya di gedung megah 3 lantai di Jl. Soekarno Hatta Ruko Bukit Kencana 3 No 8 Bandarlampung.
Yang terbaru, sikap belapati pada Ketua Nuryadin ditegaskan langsung Dewan Penasehat BPW PAI Lampung, Dharma Wijaya SH MH.
Di kediamannya Jl. Kemuning, Pahoman, Bandarlampung (11/9), Dharma Wijaya yang terkenal dengan karakter tegas tanpa kompromi ini mengatakan, tetap mendukung dan mengakui eksistensi Nuryadin sebagai Ketua BPW Lampung.
"Haji Udin (H. Nuryadin SH) sebagai Ketua BPW PAI Lampung bagi kami adalah Harga Mati. Saya tahu, siapa pengkhianatnya," tegas Dharma Wijaya.
Sikap tegas serupa juga dikatakan Ichsan Jaya Kelana SH MH, Koordinator Kerjasama Perguruan Tinggi BPW PAI Lampung.
Ichsan menyatakan, pihaknya dan segenap anggota maupun pengurus BPW PAI Lampung tetap beraktifitas normal sebagaimana biasa dibawah satu komando Ketua Nuryadin.
"Dukungan, soliditas dan loyalitas kami pada Ketua BPW PAI Lampung tidak tergoyahkan sama sekali. Justru yang ada, kami makin solid. Ketum BPP PAI, Sultan Junaidi harus melihat fakta dan sikap anggota PAI di Lampung. Jika tidak, maka kredibilitas Ketum patut kami pertanyakan?" ujar Ichsan.
Sementara itu, Oking Ganda Miharja yang diketahui pernah menjadi 'korban' penonaktifan Ketum BPP PAI Sultan Junaidi, sebelum era Nuryadin, saat dimintai tanggapannya menolak berkomentar.
"Saya sekarang tidak di PAI lagi. Sebaiknya abang ini no comment aja," balas Oking via WhatsApp.
Sedangkan Ketum BPP PAI Sultan Junaidi saat dikonfirmasi wartawan tampak emosional dan justru mengancam akan menyikat wartawan.
Umbaran ancaman Ketum Sultan Junaidi ini sempat diladeni seorang wartawan Lampung, Budiono Bakti Masyarakat alias BBM yang menyatakan siap berduel dengannya diajang resmi One Pride MMA.
Ketum Sultan Junaidi kemudian meralat ancamannya dan menyatakan permohonan maaf jika ucapannya ternyata telah mencederai hati para wartawan secara nasional. Ucapan maaf itu disampaikan langsung Ketum Sultan Junaidi pada acara di RM Kayu Bandarlampung (2/9). (BE/01)