WARGA LAMPUNG | BANDAR LAMPUNG — Penataan ekonomi di wilayah pedesaan merupakan tindakan yang sangat penting untuk segera dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan potensi sumber daya desa.
Potensi ini harus segera dilakukan optimalisasi dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan Masyarakat desa, sehingga tujuan untuk mencapai kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan dapat tercapai.
"Ini semua dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam di pedesaan. Mewujudkan hal ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, melalui kesadaran bersama masyarakat untuk melakukan perubahan yang berkelanjutan dan menghindari tindakan merusak lingkungan," Kata Ida Jaya Ikhsan, yang merupakan calon anggota legislatif DPR RI no urut 9 dari Partai Amanat Nasional (PAN), pada Minggu (8/10).
Kedua, lanjut Ida, melalui kebijakan pemerintah desa yang didukung oleh partisipasi masyarakat, untuk mencapai pembangunan yang sesuai dengan perencanaan terpadu.
Selama ini, pemanfaatan sumber daya alam di pedesaan seringkali bersifat eksploitatif dan berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif dalam memanfaatkan sumber daya alam pedesaan yang ramah lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
"Salah satu caranya adalah dengan kehadiran konsep desa wirausaha. Ini dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan produktifitas geliat pertumbuhan ekonomi desa secara nyata,” ungkap Ida Jaya Ikhsan.
Lebih jauh disampaikan Ida Jaya, bahwa konsep desa wirausaha adalah bentuk desa yang secara terorganisir melaksanakan kegiatan kewirausahaan dengan melibatkan semua komponen desa.
Ia menilai, banyak sekali manfaat dari adanya pengembangan konsep desa wirausaha ini. Diantaranya dapat mengurangi tingkat kemiskinan, menghambat urbanisasi penduduk, menciptakan lapangan kerja di desa, melestarikan budaya tradisional, meningkatkan pendapatan masyarakat, merangsang inovasi dalam jenis usaha di desa, mengurangi kesenjangan antara desa dan kota, memperkenalkan dan mempromosikan desa lebih luas, dan dapat memanfaatkan sumber daya alam desa secara berkelanjutan dan sesuai.
“Saya sangat berharap daerah pemilihan saya yakni daerah pemilihan Lampung 2 yang mencakup Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, dan Way Kanan, Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang Barat ini pada waktunya nanti akan dikelola menjadi desa wirausaha," kataya.
Menurutnya, menjadi desa yang mampu mengembangkan unit-unit usaha berukuran desa yang dikelola oleh penduduk desa itu sendiri. Untuk mewujudkannya, penduduk desa perlu diberikan pendidikan, pelatihan, dan kesadaran dalam berwirausaha, serta perlu meningkatkan kualitas produk dan jasa, nilai tambah, dan daya saing produk mereka.
Selain itu, imbuh Ida, dukungan strategis juga perlu diterapkan dalam pengembangan desa wirausaha, termasuk peningkatan kualitas peralatan produksi, pengembangan struktur organisasi usaha, peningkatan kapasitas aparat desa, transformasi desa wirausaha menjadi desa wisata, dan adanya peningkatan kualitas infrastruktur.
Menurut Ida Jaya, keterlibatan lembaga ekonomi di tingkat desa, seperti UMKM, koperasi, dan BUMDes, memiliki peran penting yang harus aktif dilakukan. Mereka dapat berperan dalam membentuk ekosistem dan strategi bersama untuk memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh warga.
Selain itu, melibatkan lembaga-lembaga lain seperti perguruan tinggi, institusi keuangan, dan kerjasama program Corporate Social Responsibility (CSR) diharapkan dapat berperan sebagai perantara dan pendamping kelompok usaha kecil dalam mengembangkan produk atau jasa yang memiliki daya saing.
Mereka juga dapat memberikan bimbingan dalam manajemen keuangan usaha, yang sering menjadi masalah bagi usaha mikro dan kecil. Ini penting karena masalah utama yang dihadapi oleh usaha mikro dan kecil adalah kurangnya kemampuan dalam mengelola keuangan usaha mereka. Peran perbankan, sebagai lembaga keuangan yang profesional, juga penting dalam menyediakan akses kepada kredit usaha rakyat. Demikian Ida Jaya (Haris M)