Bandarlampung---Potensi Kota Bandar Lampung sangat besar. Namun akibat salah pengelolaan, potensi Kota Bandar Lampung mati dan tidak berkembang. Belakangan malah begitu banyak masalah yang muncul. Paling terkini masalah banjir. Komplek perumahan warga yang puluhan tahun tidak banjir, hanya gara-gara tiga jam hujan, terendam banjir. Ini miris sekali sebab banjir di kota ini dipicu oleh gangguan keseimbangan alam. Secara topografi seharusnya Kota Bandar Lampung bukanlah daerah yang rawan terhadap bencana banjir. Pemerintah kemana? Mestinya jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai upaya untuk menghindari bencana banjir ini. Demikian disampaikan oleh Drs. H. Muhammad Ikhsan, MH, Brigjen Polisi (P), yang kenyang pengalaman di banyak daerah di Indonesia apalagi kesibukan terakhir Ikhsan adalah sebagai Widyaiswara Mada Sespim Polri Lemdikpol.
"Pemerintah Kota Bandar Lampung mestinya juga paham, ruang terbuka hijau di Bandar Lampung juga sangat rendah, hanya 1.403,7 hektar atau sekitar 9,5 persen dari luas wilayah perkotaan. Anehnya, Kawasan perbukitan yang semestinya menjadi daerah resapan air juga telah berubah menjadi permukiman. Entah bagaimana para pengembang itu mendapatkan izin usaha. 80% dari total 33 bukit di Bandar Lampung sudah habis dibabat dan dibangun perumahan penduduk. Fenomena ini diikuti pula oleh hilang an menyusutnya hutan di Lampung. Tercatat ada 56.093 hektar hutan yang berkurang. Kondisi itu membuat Bandar Lampung rawan banjir dan longsor saat hujan deras," jelas Ikhsan.
Ikhsan mengaku miris melihat Kota Bandar Lampung saat ini. Tercatat beberapa hari sebelum puasa dan setelah lebaran banjir merendam 789 rumah di Kota Bandar Lampung. Betul, bahwa berdasarkan laporan Pusdalops BNPB banjir dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi yang terjadi pukul 02:00 WIB namun mestinya dengan antisipasi pemerintah Kota Bandar Lampung banir ini bisa dihindari minimal bisa dikurangi dampaknya. Wilayah terdampak banjir meliputi Kelurahan Pesawahan di Kecamatan Teluk Betung. Kelurahan Gedung Pakuan dan Pesawahan di Kecamatan Teluk Betung Selatan. Kelurahan Bakung dan Olok Gading di KecamatanTeluk Betung Barat. Sebanyak 789 KK terdampak, dan berpotensi menurunkan kualitas hidup masyarakat karena kurangnya air bersih, kondisi tidak layak pasca banjir, dan kerugian moral dan material Masyarakat.
"Hati kecil saya ini terpanggil. Sebab hal-hal seperti ini mestinya tidak terjadi pada sebuah kota yang menjadi ibukota Provinsi Lampung yang telah berusia hampir 342 tahun. Mestinya dengan semua potensi Kota Bandar Lampung di sektor Pendidikan, Industri, Perdagangan, Parawisata, dan Teknologi Informasi, maka saya pastikan Kota Bandar Lampung bisa menjadi kota modern yang pantas bersanding dengan Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia," papar Ikhsan.
Ikhsan menyampaikan bahwa dengan visi-nya yaitu Terwujudnya Kota Bandar Lampung Yang Beriman, Makmur, Maju, Dan Kondusif, maka potensi Bandar Lampung yang sudah mati akan dikelola dengan baik. Dalam rangka mencapai visi itu, maka 10 misi sudah disusun oleh tim Ikhsan.
Diantaranya yaitu; Mewujudkan Kota Bandar Lampung sebagai kota yang beriman dengan berpegang teguh pada Nilai-nilai Agama, Mewujudkan Kota Bandar Lampung sebagai Kota berkualitas dan Layak Huni bagi seluruh Masyarakat Bandar Lampung, Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang ramah pelayanan pendidikan dan Kesehatan, Mewujudkan Kota Bandar Lampung menjadi kota modern namun tetap disandarkan pada keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Bandar Lampung, Mewujudkan Kota Bandar Lampung sebagai kota maju dengan birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel, terukur, dan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang mampu melayani masyarakat dengan pelayanan publik yang baik, adil dan merata, Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang memiliki Sarana dan Prasarana untuk meningkatkan potensi ekonomi berbasis kearifan lokal masyarakat yang berkeadilan, Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang mampu menciptakan lapangan kerja dan atmosfir kewirausahaan kreatif dan inovatif bagi seluruh lapisan Masyarakat, Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang kondusif bagi segenap masyarakat Kota Bandar Lampung melalui penegakkan hukum berbasis partisipasi Masyarakat, serta Mewujudkan Kota Bandar Lampung yang santun dan harmonis dalam bingkai kecintaan terhadap tanah air, bangsa, dan Negara Indonesia.
"Sudah terlalu lama saya bertugas keliling Indonesia. Saatnya saya kembali pulang ke kota ini dengan niat baik, tulus, Insya Allah menggenapkan takdir dari Allah dengan dukungan dari semua pihak yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu mewujudkan Bandar Lampung jauh lebih baik dan berkualitas," pungkasnya menutup pembicaraan (rilis)