LAMPUNG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Dendi Albar,S.H. melakukan pembaretan kepada anggota Satgas DPD Grib Jaya Provinsi Lampung, yang baru bergabung dan yang lama.
Tercatat kurang lebih 300 anggota khusus DPD Grib Jaya Provinsi Lampung. Baik itu anggota baru atau yang lama dan turut hadir Ketua Satgas Abah Yanto, Sekda Yansen, Korlap Maryanta. Waka 1 Herman, Waka 2 Agustama, Ketua Bidang Yudi Rochman, S.E.Wakil Bidang Hanafiyah, Kabid Pendidikan Anjas Saputra,S.E.M.M. Serta Kabid-Kabid dan pengurus DPD Grib Jaya Provinsi Lampung.memadati acara yang berlangsung di Sekretariat DPD Grib Jaya Provinsi Lampung. Di JL. Indra Bangsawan No 78 Rajabasa Kota Bandar Lampung.
"Sebelum-sebelumnya kami sudah melakukan pembentukan anggota DPD Grib Jaya Provinsi Lampung beserta Anggota Satgas dan hari ini Minggu (12/05/2024) di laksanakan pembaretan anggota GRIB Jaya lama maupun yang baru. Hari ini juga kami memberikan KTA Grib Jaya Provinsi Lampung untuk Anggota Satgas. Dan ini juga untuk anggota GRIB Jaya di Provinsi Lampung yang setiap harinya terus bertambah," jelas Dendi.
Saat pembaretan, Dendi selaku ketua DPD Grib Jaya Provinsi Lampung berpesan kepada anggota yang baru menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) Grib Jaya, supaya menjaga marwah organisasi dengan penuh tanggung jawab.
"Setiap anggota GRIB Jaya harus menjaga marwah organisasi untuk Indonesia Maju. Anggota GRIB harus berkontribusi untuk kemajuan Indonesia bersama-sama," papar Dendi.
Sebagai organisasi, GRIB, jelas Dendi, memiliki visi dan misi. Organisasi GRIB, tegasnya, memiliki tujuan untuk gerakan dibidang sosial.
Keberadaan GRIB juga untuk kebersamaan, yakni kebersamaan dengan pemerintah dan rakyat serta TNI-Polri membangun NKRI.
"Ormas GRIB dibentuk untuk bersama-sama kita membangun terciptanya kedamaian dan kenyamanan demi NKRI Harga Mati," jelas Dendi disambut tepuk riuh anggota yang hadir.
"Jangan sampai ada perpecahan dan people power. Kalau ada indikasi seperti itu, maka akan berhadapan dengan saya. Bagi saya dan GRIB, NKRI harga mati," pungkasnya.