GUYiTUd9GSO5TpO7TfY7BSM7TA==

Kegiatan Wisata Para Kepsek SD Yang di Kelola K3S Kota Bandar Lampung Diduga Jadi Ajang Bisnis

Warga Lampung- Seratusan lebih Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bandar Lampung dimintai pungutan sebesar kisaran Rp 4 juta perorang.

Melalui sumber data yang diperoleh terdapat sekitar 177 Sekolah Dasar di Kota Bandar Lampung.

Beberapa nara sumber terpercaya yang untuk diminta dijaga kerahasiaan namanya menyebutkan uang tersebut bakal digunakan untuk biaya Study Tour ke Bali. Pungutan itu bersifat wajib.

Pungutan itu diminta oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kota Bandar Lampung Kusrina.

"1 orang diminta Rp 4.850.000," kata sumber yang enggan menyebut identitas tersebut.

Sumber ini mengatakan, jika dikalikan 177 Kepala sekolah maka total uang tersebut sebesar Rp 858,450 juta rupiah.

Sayangnya, sejak dijadwalkan berangkat pada Maret 2024, agenda itu tak kunjung terlaksana hingga hari ini.

Hal tersebut menimbulkan kegaduhan serta mencuatnya di kalangan Kepala Sekolah tentang kejelasan kegiatan yang telah lama direncanakan tersebut.

"Belum ada kejelasan sampai sekarang, kapan berangkatnya," kata nara sumber ini.

Sumber ini melanjutkan, kabar terbaru justru rute tersebut terindikasi akan dialihkan ke daerah Palembang.

"Itu kadis malah yang ngomong. Kita ini mau jalan-jalan ke Palembang harus nabung dari sekarang," ucapnya.

Itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Eka Afriana dalam rapat bersama Kepala Sekolah baru-baru ini.

Sumber lain juga menyampaikan keberatannya terkait pungutan biaya Study Tour tersebut.

Menurut sumber ini, uang sebesar Rp 4 juta an sudah terbilang besar. Lantaran merupakan uang pribadi.

Sebab, sebagai orang tua dirinya diharuskan memenuhi biaya kehidupan keluarganya.

Seperti makan, biaya sekolah anak, jajan anak, kebutuhan suami atau istri, keperluan bensin dan lainnya," ungkapnya dengan kecewa.

"Bagi saya uang segitu sudah besar, sementara pengeluaran untuk keluarga di rumah harus setiap hari dipenuhi," ujarnya.

Sementara, menurut sumber ini kegiatan tersebut dinilai tidak memiliki kepentingan yang benar-benar bermanfaat.

"Urgensinya apa. Gitu lho," paparnya.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ketua K3S yang juga Kepsek SDN 2 Rawa Laut Kusrina membenarkan adanya penarikan iuran tersebut.

"Benar, tapi tidak segitu," kata Ketua K3S.

Meski begitu, Kusrina mengatakan bahwa kegiatan itu sama sekali tidak bersifat wajib.

"Gak wajib, hanya yang berkenan saja," katanya.

Itupun, dilanjutkannya, tidak seluruhnya kepala sekolah SD di Bandar Lampung turut dalam kegiatan tersebut.

Namun, Kusrina mengaku tak mengetahuinya dengan pasti saat diminta menyebutk jumlah kepala sekolah yang ikut.

"Saya mesti lihat data dulu," dalihnya.

Kusrina menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mengembalikan uang iuran kepada beberapa Kepala Sekolah yang kebetulan telah pensiun.

Ditanya apakah diperbolehkan bagi Kepala Sekolah membatalkan turut serta dalam kegiatan itu, Kusrina menjawab mempersilahkan.

"Untuk yang memang merasa keberatan ya tidak dipaksakan, silahkan cabut kembali," ujarnya seranya menjelaskan akan mengembalikan uang bagi yang membatalkan.

Kusrina melanjutkan bahwa terdapat beberapa alasan terkait kemunduran jadwal kegiatan tersebut.

Dintaranya yakni waktunya saat itu dijelaskannya bertumburan dengan adanya pemeriksaan Badan Pemeriksa Keungan (BPK) serta inspektorat.

Kemudian dengan alasan pemilu serta adanya peristiwa kecelakaan bus Study Tour yang membawa rombongan sekolah yang terjadi di sejumlah daerah beberapa waktu lalu.

"Beberapa pertimbangannya itu. Namun kita akam komunikasikan kembali terkait kepastian keberangkatannya," terangnya.

Terkait indikasi perubahan rute dari Bali ke Palembang Kusrina menjelaskan bahwa hal tersebut disampaikan dalam konteks bercanda.

"Itu ya saat situasi bercanda. Kalaupun ada perubahan tentu akan kita komunikasikan, kita koordinasikan. Kita juga akan transparan kok," paparnya.

Pada kesempatan itu, Kusrina meluruskan bahwa kegiatan tersebut tepatnya adalah Study Tour.

Dimana, mereka akan mengunjungi sekolah di daerah lain yang dinilai positif dan bermanfaat bagi pendidkan sekolah dasar.

Baik itu penerapan kurikulum, managemen, kegiatan siswa dan lainnya yang kemudian akan ditiru penerapannya," tutupnya.

Type above and press Enter to search.